Friday 9 November 2012

LAWATAN KE PPUKM

Lawatan yang kami jalankan ini bertempat di Pusat Perubatan Universiti Kebangsaan Malaysia. Kami jalankan lawatan ini bagi memenuhi jam kredit bagi subjek psikologi abnormal pada semester 3 dahulu. Banyak perkara baru yang kami pelajari hasil pembelajaran dan hasil daripada lawatan ini. Sememangnya ilmu ini sangat berguna untuk mengenali seseorang itu disorder atau tidak. Sememangnya bukan tugas kaunselor untuk mengendalikan orang yang terlibat dengan masalah psikologi abnormal ini. Tugas ini hanya boleh dilakukan oleh psikiatri yang mempunyai ilmu dan kemahiran dalam bidang ini. Walaupun begitu, kami didedahkan dengan semua ini untuk memberi pengetahuan kepada kami sebagai bakal kaunselor untuk mengenalpasti seseorang itu normal atau tidak normal. Jika ada tanda-tanda seseorang itu tidak normal dari segi psikologinya, maka kaunselor hendaklah merujuk kepada pihak yang lebih profesional dalam bidang tersebut iaitu psikiatri.








* Di bawah ini adalah sedikit ilmu pengetahuan yang kami pelajari dalam subjek psikologi abnormal



 Apa itu Psikoterapi?

Psikoterapi adalah usaha penyembuhan untuk masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan dan perilaku. Psikoterapi (Psychotherapy) berasal dari dua kata, yaitu "Psyche" yang artinya jiwa, pikiran atau mental dan "Therapy" yang artinya penyembuhan, pengobatan atau perawatan. Oleh karena itu, psikoterapi disebut juga dengan istilah terapi kejiwaan, terapi mental, atau terapi pikiran. Orang yang melakukan psikoterapi disebut Psikoterapis (Psychotherapist). Seorang psikoterapis bisa dari kalangan dokter, psikolog atau orang dari latar belakang apa saja yang mendalami ilmu psikologi dan mampu melakukan psikoterapi.
             Psikoterapi merupakan proses interaksi formal antara dua pihak atau lebih, yaitu antara klien dengan psikoterapis yang bertujuan memperbaiki keadaan yang dikeluhkan klien. Seorang psikoterapis dengan pengetahuan dan ketrampilan psikologisnya akan membantu klien mengatasi keluhan secara profesional dan legal.Ada tiga ciri utama psikoterapi, yaitu:Dari segi proses :  berupa interaksi antara dua pihak, formal, profesional, legal dan menganut kode etik psikoterapi.Dari segi tujuan : untuk mengubah kondisi psikologis seseorang, mengatasi masalah psikologis atau meningkatkan potensi psikologis yang sudah ada.Dari segi tindakan: seorang psikoterapis melakukan tindakan terapi berdasarkan ilmu psikologi modern yang sudah teruji efektivitasnya. Psikoterapi didasarkan pada fakta bahwa aspek-aspek mental manusia seperti cara berpikir, proses emosi, persepsi, believe system, kebiasaan dan pola perilaku bisa diubah dengan pendekatan psikologis. Tujuan psikoterapi antara lain:Menghapus, mengubah atau mengurangi gejala gangguan psikologis.Mengatasi pola perilaku yang terganggu.Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan kepribadian yang positif.Memperkuat motivasi klien untuk melakukan hal yang benar.Menghilangkan atau mengurangi tekanan emosional.Mengembangkan potensi klien.Mengubah kebiasaan menjadi lebih baik.Memodifikasi struktur kognisi (pola pikiran).Memperoleh pengetahuan tentang diri / pemahaman diri.Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan interaksi sosial.Meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan.Membantu penyembuhan penyakit fisik.Meningkatkan kesadaran diri.Membangun kemandirian dan ketegaran untuk menghadapi masalah.Penyesuaian lingkungan sosial demi tercapai perubahan dan masih banyak lagi. Psikoterapi berbeda dengan pengobatan tradisional yang sering memandang gangguan psikologis sebagai gangguan karena sihir, kesurupan jin atau karena roh jahat. Anggapan-anggapan yang kurang tepat tersebut karena sebagian masyarakat terlalu mempercayai tahayul dan kurang wawasan ilmiahnya. Dalam psikoterapi, gangguan psikologis diidentifikasi secara ilmiah dengan standar tertentu. Kemudian dilakukan proses psikoterapi menggunakan cara-cara modern yang terbukti berhasil mengatasi hambatan psikologis. Dalam psikoterapi tidak ada hal-hal yang bersifat mistik. Klien psikoterapi juga tidak diberi obat, karena yang sakit adalah jiwanya, bukan fisiknya.Psikoterapi bukan untuk menangani orang gila (orang yang rusak otaknya).  Justru psikoterapi  hanya digunakan untuk menangani orang waras yang sedang mengalami masalah psikologis, atau untuk membantu orang normal yang ingin meningkatkan kemampuan pikirannya. Sedangkan penanganan orang gila adalah urusan Rumah Sakit Jiwa (RSJ). Dalam sesi Psikoterapi, Anda akan diajak membahas dan menganalisa hambatan psikologis yang ada dalam diri Anda, kemudian mencari pemecahannya dengan cara menerapkan metode psikoterapi yang paling cocok. Psikoterapi hanya bisa dilakukan apabila Anda ingin disembuhkan atau ingin berubah. Psikoterapi tidak bisa dipaksakan kepada orang yang tidak mau dibantu.Ada banyak metode psikoterapi yang bisa diterapkan, diantaranya adalah Psychoanalysis, Gestalt Therapy, Cognitive Behavioural Therapy, Behaviour Therapy, Body-Oriented Psychotherapy, Expressive Therapy, Interpersonal Psychotherapy, Narrative Therapy, Conditioning, Mental Imagery, Neurolinguistic Programming, Laughter Therapy, Self Programming, Spiritual Therapy, Transpersonal Psychotherapy, Relaxation Therapy, Forgiveness Therapy, Trance Psychotherapy,  Neurofeedback dan masih banyak lagi. Psikoterapis yang memahami masalah Anda akan memberikan metode terapi yang paling tepat bagi Anda.Interaksi antara Anda dan psikoterapis akan seperti persahabatan. Seorang psikoterapi tidak bisa membantu dengan maksimal apabila Anda tidak mau terbuka mengenai masalah Anda. Oleh karena itu, sebelum Anda  menemui psikoterapis, Anda harus membuka diri untuk mendapatkan sahabat baru. 

Masalah Yang Boleh Dibantu
  1. Berhenti Merokok. Salah satu kebiasaan buruk yang paling banyak dilakukan adalah merokok. Untuk bisa berhenti merokok selamanya memang tidak mudah, tapi tetap bisa dilakukan apabila Anda punya keinginan. Ilmu psikologi modern punya strategi khusus yang terbukti efektif untuk membantu berhenti merokok selamanya. Syaratnya cuma satu, yaitu Anda ingin berhenti merokok atas kemauan Anda sendiri, bukan paksaan orang lain.
  2. Bingung Menentukan Pilihan. Apabila Anda dihadapkan pada pilihan-pilihan penting dalam hidup Anda yang mana pilihan itu saling bertentangan, mungkin akan terjadi kebingungan yang membuat Anda stress dan tidak tahu harus berbuat apa. Kebingungan ini bisa berlangsung sebentar, kemudian Anda mendapatkan jawaban setelah berpikir. Namun pada beberapa orang, kebingungan ini berlangsung begitu lama, sehingga membuat dia tambah stress. Psikoterapi menawarkan sebuah cara untuk memahami diri kita sendiri dari level sadar sampai bawah sadar, agar bisa menentukan pilihan yang terbaik untuk sekarang dan masa depan Anda.
  3. Depresi. Gejala depresi antara lain perasaan sedih, murung, suka menyendiri, perasaan putus asa, tidak ada semangat, rasa malas, tidak bisa konsentrasi, perasaan lemah dan kadang disertai kecemasan serta gangguan tidur.
  4. Fobia. Ketakutan berlebihan terhadap suatu benda / binatang / situasi tertentu. Seorang yang menderita fobia bisa merasakan kecemasan atau ketakutan yang amat sangat apabila melihat sesuatu yang menjadi obyek fobianya. Dalam beberapa kasus, bahkan hanya melihat gambarnya saja (misalnya gambar ular) seseorang bisa ketakutan setengah mati.
  5. Frigiditas & Impotensi Karena Sebab Psikologis. Beberapa pasangan datang menemui kami dengan keluhan si suami mengalami impotensi atau si wanita menjadi dingin dalam hubungan seks. Setelah kami telusuri dengan metode tertentu, akar penyebabnya sering kali adalah karena pernah terjadi pertengkaran atau ada kecurigaan, kemarahan, kecewaan dan sakit hati yang dipendam. Mungkin suami-istri sudah berdamai dan tidak pernah ribut lagi dan sudah saling memaafkan, tapi ternyata “luka” yang sudah terlanjur kadang tidak bisa sembuh begitu saja. Butuh cara-cara tertentu agar “luka” itu bisa dihilangkan.
  6. Frigiditas. Hilang atau berkurangnya dorongan seksual wanita padahal masih dalam usia produktif. Bahkan merasa risih ketika diajak berhubungan seks oleh pasangannya. Banyak pria salah paham ketika istrinya menderita frigiditas, dikira istrinya sudah tidak mau melayani atau punya selingkuhan. Ketahuilah bahwa itu adalah gangguan psikologis yang bisa disembuhkan. Frigitas bisa disebabkan oleh berbagai faktor psikologis yang sering kali tidak disadari oleh penderita.
  7. Gangguan Bicara. Dalam hal ini termasuk gagap, sulit bicara dan kata-kata yang tidak lancar atau terselip pengucapannya. Penderita gangguan bicara biasanya hanya mengalami gangguan ketika dalam kondisi yang membuatnya tegang, sementara dia bisa bicara lancar ketika ngomong sendiri atau berbicara dengan orang yang membuatnya nyaman. Gangguan bicara biasanya berhubungan dengan kecemasan dan perasaan kurang percaya diri.
  8. Gangguan Tidur. Gangguan tidur bisa berupa insomnia, siklus tidur tidak teratur, tidur tidak pernah nyenyak, mudah terbangun, mimpi buruk, sering tindihan (tubuh kaku tidak bisa digerakkan padahal sadar) atau malah penyakit tidur berlebihan dan tidak mampu menahan rasa kantuk.
  9. Halusinasi. Apabila Anda sering melihat sesuatu atau mendengar suara yang tidak nyata, maka itu pertanda Anda mengalami gangguan psikologis. Keadaan tersebut bisa terpicu karena stress, trauma, depresi atau muncul tanpa sebab yang jelas. Beberapa orang mengira gangguan halusinasi adalah karena diganggu makhluk halus, padahal sebenarnya halusinasi merupakan “penyakit pikiran” yang bisa disembuhkan dengan psikoterapi modern.
  10. Kebiasaan Buruk. Banyak orang menyerah dengan kebiasaan buruknya karena mengira kebiasaan buruknya tidak bisa diubah. Mungkin Anda pun sudah mencoba menghentikan kebiasaan buruk dengan cara Anda sendiri dan gagal. Tahukah Anda, para pakar psikologi punya cara yang terbukti efektif untuk mengubah kebiasaan buruk, yang mana cara ini belum banyak diketahui oleh masyarakat luas karena merupakan bagian dari psikoterapi. Apapun kebiasaan buruk Anda, selama Anda masih ada keinginan untuk berubah, maka Anda bisa berubah total. Psikoterapi akan membantu Anda berubah dengan lebih mudah dan lebih cepat.
  11. Kecemasan Berlebihan. Mudah cemas hanya karena masalah-masalah kecil. Kecemasan berlebihan terhadap segala hal. Jika memiliki anak, maka terlalu protektif dalam mengasuh anak. Karena kecemasan berlebihan, maka biasanya disertai dengan sering sakit kepala, sakit leher dan tekanan darah naik. Orang yang mengalami kecemasan biasanya juga menderita hipertensi, maag dan IBS (Irritable Bowel Sindrom).
  12. Kemalasan & Kebiasaan Menunda. Anda mungkin orang yang ingin sukses dan lebih maju dalam segala bidang kehidupan. Anda juga punya cita-cita dan rencana besar dalam hidupnya. Namun entah mengapa, setiap kali Anda mencoba untuk melakukan sesuatu yang berguna bagi diri Anda, muncul perasaan malas yang luar biasa dan kemudian Anda menunda-nunda. Banyak kesempatan Anda lewatkan hanya karena kemalasan dan penundaan. Kemalasan dan kebiasaan menunda bisa diatasi dengan hipnoterapi.
  13. Kesulitan Diet / Menurunkan Berat Badan. Anda mungkin sudah mencoba berbagai macam cara diet tapi gagal. Setelah mendalami Ego State Anda selama proses psikoterapi, kita akan menemukan mengapa semua cara diet gagal untuk Anda. Setelah itu, kita akan membuat diet Anda menjadi mudah, sukses dan hasilnya permanen.
  14. Kesulitan Mencapai Orgasme Pada Wanita. Tidak pernah atau jarang sekali merasakan kepuasan seksual. Pria hanya membutuhkan stimulasi fisik untuk mencapai orgasme, sedangkan wanita butuh stimulasi fisik dan psikologis untuk bisa mencapai orgasme. Untuk itu, psikoterapi bisa meningkatkan sensitivitas mental agar lebih mudah mencapai orgasme.
  15. Ketegangan. Anda beberapa orang yang sulit rileks dalam kesehariannya, ia senantiasa tegang. Seolah-olah, tegang adalah sifatnya. Padahal itu ketegangan hanyalah kebiasaan yang bisa diubah. Psikoterapi menawarkan kemampuan untuk relaksasi yang mendalam, baik secara fisik dan mental.
  16. Ketergantungan / Kecanduan. Karena perilaku yang diulang-ulang disertai motivasi emosional, seseorang tanpa sadar bisa menjadi ketergantungan atau kecanduan terhadap sesuatu. Misalnya kecanduan coklat, kecanduan permen, kecanduan kopi, kecanduan minuman cola, kecanduan berjudi, kecanduan belanja yang tidak penting, kecanduan makan makanan yang tidak wajar dan kecanduan yang lainnya. Psikoterapis bisa membantu menangani berbagai macam kecanduan. Namun khusus untuk kecanduan narkotika, sebaiknya ditangani oleh dokter atau psikiater karena untuk kasus kecanduan narkotika, yang ketergantungan bukan pikirannya saja, tapi memang tubuh yang sudah ketergantungan.
  17. Konflik Diri. Kebingungan pada diri sendiri dalam menentukan sikap atau mengambil keputusan. Keraguan mengenai berbagai macam pilihan hidup yang akan diambil. Sulit maju karena sering ada pertentangan dalam diri. Seolah-olah dalam dirinya ada beberapa "suara" yang saling bertentangan satu sama lainnya.
  18. Luka Batin. Pernah punya pengalaman pahit dengan orang lain misalnya pasangan selingkuh atau dikhianati teman, ditipu kolega, dicaci, pertengkaran atau pengalaman pahit lain yang menimbulkan luka batin. Ciri adanya luka batin adalah ketika kita mengingat orang atau peristiwa, maka masih muncul perasaan marah, dendam, sebel, kecewa, sakit, atau perasaan tidak tenang.
  19. Menaikkan Berat Badan. Mungkin Anda sudah mencoba segala macam cara untuk menaikkan berat badan Anda, namun selalu gagal. Tubuh Anda tetap saja kurus, padahal Anda tidak menderita suatu penyakit tertentu dan Anda cukup makan. Jika demikian persoalannya, maka psikoterapi bisa membantu Anda. Masalah kurusnya tubuh Anda sebenarnya disebabkan oleh faktor-faktor psikologis yang selama ini tidak Anda pahami.
  20. Menambah Nafsu Makan. Psikoterapi selain bisa membantu Anda diet (mengendalikan nafsu makan), juga bisa membantu Anda untuk menambah nafsu makan tanpa obat. Jika Anda punya kebiasaan pilih-pilih makanan, tidak bisa makan di sembarang tempat, mudah jijik dengan makanan, jarang punya nafsu untuk makan, mual terhadap makanan, makan sedikit sudah kenyang dan sebagainya, maka itu pertanda gangguan psikologis Eating Disorder. Psikoterapi bisa membantu Anda mendapatkan nafsu makan yang normal dan sehat, tanpa perlu takut kelebihan berat badan.
  21. Menghilangkan Pikiran Negatif. Beberapa orang ingin maju dalam hidup, tapi ketika dia mau melangkah maju, selalu muncul pikiran-pikiran negatif yang membuatnya takut untuk melangkah maju. Dengan psikoterapi, pola pikiran bisa diubah sehingga seseorang punya pikiran yang lebih positif.
  22. Menyembuhkan / Meringankan Alergi. Dari hasil pengalaman praktek psikoterapi yang kami lakukan, ternyata hampir 90% alergi bisa disembuhkan atau paling tidak diringankan dengan psikoterapi. Karena ketika kami melakukan psikoanalisa kepada klien-klien yang menderita alergi, ternyata kami temukan alergi juga bisa disebabkan atau diperparah oleh keadaan perasaan, cara berpikir dan keyakinan seseorang.
  23. Migraine. Tahukah Anda menurut penelitian seorang dokter, sekitar 80% penderita migrain yang sering kambuh disebabkan oleh otak yang overload karena tidak mampu menangani beban pikiran yang mendera. Psikoterapi bisa membantu seseorang dalam meningkatkan kemampuan pikirannya dalam menerima beban, sehingga otak kita bisa bekerja lebih efektif tanpa menimbulkan rasa sakit seperti migrain, sakit leher dan sakit kepala.
  24. Paranoid. Perasaan cemas dan takut yang tidak rasional. Merasa selalu diawasi oleh seseorang yang berniat mencelakai. Merasa tidak aman berada di tempat umum karena takut ada orang yang akan menyakiti atau membunuh. Dalam benak penderita selalu muncul pikiran-pikiran negatif atau terbayang kejadian buruk yang mungkin bisa terjadi padanya.
  25. Perilaku Obsesif Kompulsif. Gejalanya berupa adanya dorongan untuk melakukan sesuatu secara berulang, apabila dorongan itu tidak dituruti, maka timbullah perasan cemas atau tidak tenang. Setiap penderita biasanya punya obsesi yang berbeda-beda, diantaranya: Obsesi akan kebersihan, Takut terkena penyakit, Obsesi harus rapi, Obsesi untuk bersuci dari najis, Mengulang-ulang wudlu dan salat karena merasa batal, Memeriksa kunci pintu berulang-ulang, Mengecek kompor gas berkali-kali, Obsesi akan penampilan sempurna dan sebagainya.
  26. Psikosomatis. Jika Anda merasakan adanya suatu penyakit di tubuh Anda, tapi setelah diperiksa oleh dokter atau laboratorium tidak menemukan penyebabnya, maka penyakit Anda disebut psikosomatis. Penyebab dari sakit yang Anda derita sebenarnya ada di pikiran Anda. Itu bukan santet atau penyakit karena sihir, sebagaimana keyakinan masyarakat selama ini.
  27. Sakit Hati. Hidup tidak tenang karena masalah cinta, putus cinta, pasangan selingkuh, perceraian, penghianatan dan sebagainya. Umumnya sakit hati bisa sembuh dengan sendirinya setelah beberapa bulan. Namun sebagian sakit hati berlanjut selama bertahun-tahun sehingga menghambat kemajuan hidup. Dalam hal ini psikoterapi bisa membantu menyembuhkan sakit hati dengan sangat cepat.
  28. Serangan Panik. Apabila berada di keramaian atau tempat umum, sering mengalami perasaan panik, sempoyongan, pusing, berputar, jantung berdebar, cemas, takut, nafas tersengat-sengal, berkeringat dan merasa seperti mau pingsan atau seolah-olah terjadi serangan jantung.
  29. Stress. Masalah pribadi dan beban pekerjaan bisa menyebabkan stress. Ciri-ciri Anda menderita stress adalah mood tidak stabil, emosional, mudah tersinggung, susah konsentrasi, susah berpikir jernih, pikiran kacau, perasaan tidak nyaman, sakit kepala, ketegangan tubuh, ketegangan pikiran dan perasaan muak terhadap pekerjaan atau orang lain. Beberapa orang yang mengalami stress melampiaskannya dengan banyak makan, minum alkohol atau hal-hal kurang baik lainnya.
  30. Suka Sesama Jenis. Dalam psikologi, homoseks, gay atau lesbian hanya dianggap sebagai masalah apabila orang yang mengalaminya tidak menerima keadaan dirinya. Apabila yang bersangkutan bisa menerima kondisinya, maka tidak dibutuhkan terapi apapun. Nanum bagi yang ingin berubah, psikoterapi memberikan kesempatan bagi Anda untuk mengubah pola pikiran, pola perasaan dan pola nafsu yang menyebabkan Anda menjadi homoseks atau lesbian. Syaratnya adalah Anda memang ingin berubah atas keinginan Anda sendiri, bukan karena paksaan keluarga.
  31. Takut Berbicara Di Depan Umum. Meskipun sudah latihan pidato atau presentasi dengan baik, tiba-tiba mulut menjadi kaku, suara terbata-bata, nafas tersengal, jantung berdebar, keringat keluar, tubuh bergetar dan mungkin disertai mulas serta tubuh menjadi panas, itu adalah gejala demam panggung yang merupakan manifestasi dari rasa takut berbicara di depan umum.
  32. Takut Gagal. Banyak orang memilih tidak melakukan apapun karena takut gagal. Beberapa klien kami dulunya adalah orang yang bersemangat, tapi karena pernah trauma dengan kegagalan, akhirnya dia menjadi takut gagal dan selalu terbayang dengan kegagalan yang pernah dialaminya.
  33. Takut Gemuk. Penderita tidak mau kelebihan berat badan sehingga melakukan segala cara untuk tetap kurus atau langsing, misalnya dengan hanya makan sedikit, memuntahkan makanan, olah raga berlebihan dan menjalani diet yang ketat. Kadang berat badan penderita sudah sangat kurus, tapi tetap diet karena merasa tubuhnya belum ideal.
  34. Takut Penyakit. Gejalanya adalah sering melakukan cek ke laboratorium atau rumah sakit untuk memeriksakan kesehatan, padahal tidak ditemukan gangguan yang serius. Tidak pernah puas atau ragu dengan tes kesehatan yang pernah dilakukan, sehingga dia melakukan cek kesehatan lagi dan lagi.
  35. Takut Serangan Jantung atau takut terkena penyakit jantung. Sering cemas jangan-jangan akan terjadi serangan jantung yang mendadak. Penderita biasanya merasa terdorong untuk sering-sering memeriksa tekanan darah, kadar kolesterol dan memeriksakan jantungnya ke spesialis, padahal pada kenyataannya tidak ada masalah yang serius pada jantung.
  36. Tidak Bisa Mengendalikan Diri. Banyak orang menyadari dirinya punya sifat mudah marah, mudah tersinggung dan sulit mengendalikan amarah. Ketika marahnya meledak, dia bisa melakukan sesuatu yang sangat kasar kepada orang lain atau keluarganya. Namun beberapa saat kemudian dia menyesalinya, bahkan sampai menangis karena perbuatannya. Namun di lain waktu, dia bisa emosional lagi.
  37. Tidak Percaya Diri. Kurang kepercayaan bisa muncul dalam segala bidang, termasuk diantaranya tidak percaya diri dalam membuat keputusan, tidak percaya diri dalam bertindak, kurang keberanian, merasa minder, merasa tidak berharga,  merasa lemah, harga diri rendah atau tidak berani melakukan sesuatu yang beresiko. Termasuk tidak berani menyatakan cinta atau mendekati orang yang disukainya secara terang-terangan. Tahukah Anda, dunia ini adalah milik orang yang percaya diri. Jika Anda percaya diri, maka Anda punya lebih banyak kesempatan untuk sukses dalam segala hal.
  38. Trauma. Pernah mengalami kejadian yang mengguncang jiwa misalnya kecelakaan, bencana alam, kematian orang yang dicintai, diancam mau dibunuh, tersangkut kasus hukum dan sebagainya. Seorang yang menderita trauma masih sering teringat dengan kejadian yang pernah menimpanya, walaupun kejadian itu sudah berlangsung puluhan tahun silam. Apabila tidak disembuhkan, maka penderitaan akan terus berlangsung.
  39. Trauma Patah Hati. Ini adalah masalah yang sering dialami wanita atau pria muda. Gejalanya adalah selalu teringat dengan mantan kekasih yang telah meninggalkannya, perasaan dendam yang mendalam, enggan untuk menjalin hubungan dengan orang baru, takut jatuh cinta, takut patah hati lagi, pendiam, suka melamun, perasaan putus asa dan emosinya naik ketika orang lain menyinggung soal orang yang pernah menyakiti hatinya.

No comments:

Post a Comment